10 Juli 2013

Beautiful Waitress :)

Sore itu suasana terasa membosankan, aku beserta beberapa temanku hanya terdiam terhanyut oleh kesunyian. Di sela-sela suasana yang begitu sunyi seorang temanku mengajak kami ngopi-ngopi di sebuah coffee shop di tengah keramaian kota sambil menunggu matahari terbenam, dengan cepat kami semua menerima ajakannya, kami segera menuju ke motor masing-masing dan menuju coffee shop tersebut.

Dari tempat kami sekarang sekitar 15 menit perjalanan menuju coffee shop tersebut, sampai di sana kami langsung parkirkan motor masing-masing, aku melihat bangunan coffee shop tersebut, berdiri kokoh dengan 3 lantai berwarna merah marun.

Logo coffee shop tersebut berwarna kuning cerah dengan gambar seorang pria sedang membuat secangkir kopi, terpampang di pinggir jalan di depan ruko berlantai 3 itu. Kami masuk, dari 3 lantai yang tersedia kami memilih lantai 2, kami duduk di sudut ruangan mengarah ke jalanan kota yang ramai lalu lalang kendaraan. Di depan kami pula terpampang matahari sore berwarna oranye agak gelap yang begitu indah untuk pemandangan sore itu. Kami duduk di sofa berwarna hitam, suasana tempat ini cukup riuh, setiap pengunjung asik dengan kegiatannya. Aku melihat ke sebelah kiri dari meja kami ada seorang pria duduk sendiri, sedang asik dengan laptopnya tanpa menghiraukan sekelilingnya, aku berpaling ke arah belakang meja kami duduk 4orang wanita sedang tertawa lepas menggosipkan sesuatu.

Pelayan datang menghampiri kami, menanyakan pesanan sambil menunjukkan buku menu di coffee shop tersebut, seorang wanita berambut pendek bergaya agak tomboi, berparas manis dengan wajah yang agak di tekuk. Mungkin ia lelah sudah bekerja setengah harian, kami pun tak mau menambah kesal hatinya, kami langsung memilih pesanan. Aku memilih "sanger panas" minuman yang pas menurutku untuk menemani sinar mentari yang mulai redup.

Menunggu 5 menit sambil bercanda pesanan kami pun datang, di antarkan oleh seorang pelayan wanita, bukan.. bukan pelayan yang tadi, yang ini berbeda. Ia berhijab, berbadan langsing, cukup tinggi untuk ukuran wanita, dia ini cewe banget, berbeda dengan yang tadi, wajah wanita ini begitu bersinar, bibir tipisnya terus memberikan senyum ke arah kami. Wajahnya ayu, terasa sejuk tiap melihat ke arah wajah dengan bibir tipis itu. Aku suka memandang wajahnya, aku suka membalas senyumnya, aku suka dia yang mengantarkan pesanan kami.

Setelah mengantarkan pesanan kami, ia langsung bergegas pergi, ia harus bekerja lagi, ia harus mengantarkan pesanan yang lain. Mataku belum beralih darinya sembari ia pergi meninggalkan kami, saat ia turun ke lantai 1 barulah aku memalingkan pandanganku.

Aku mulai menyukai coffee shop itu, aku mau datang tiap sore untuk duduk memandangi matahari yang terlihat jelas dari situ sembari mencuri-curi pandang ke arah si wanita berwajah ayu pengantar pesanan kami. Aku suka tempat itu, aku suka suasana itu, aku suka wanita itu. Ya, aku rasa aku suka wanita itu. Hei, aku suka kamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar