3 Februari 2014

Teman Lama dan Cinta Baruku

Halo, teman lamaku.

Lama sudah tak kulihat taik lalat yang ada di pipimu itu. Pipi putih mulus yang agak gemuk, yang dulu bisa aku pandangi setiap hari. Aku rindu. Semoga kau merindukanku juga, disana.

Oiya, temanku. Masih ingatkah engkau dengan si wanita teman baruku yang kemaren aku ceritakan di surat sebelumnya? Iya, teman baruku itu kini telah menjadi cinta baruku. Kami sudah sepakat untuk saling mencintai. Bukankah itu menggembirakan? Ayolah, temanku. Bergembiralah untukku. Akhirnya ada juga seseorang yang menggantikan tempatmu, bukankah itu keinginanmu? Untuk mencari penggantimu. Aku yakin, ini semua juga berkat bantuanmu.

Untuk beberapa bulan ini aku akan sangat jarang menyuratimu, temanku. Karena aku akan sibuk-sibuknya dengan cinta baruku itu. Aku harap kau sabar menanti suratku. Dan aku akan menceritakan semua yang kami lakukan di suratku itu. 

Sudah dulu ya, sepertinya cinta baruku itu membutuhkanku. 

Salam, (cinta) teman lamamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar