4 Oktober 2014

Sudut Ruangan Kesukaan Kita Part.4


“Nikmatilah semua kenikmatan yang sedang kau rasakan saat ini, selama masih terus ada. Karena saat waktunya tiba, semua akan hilang. Tapi ingatlah, akan ada kenikmatan lain sebagai penggantinya.”

Ternyata rinduku tidak terlalu tangguh untuk menahan jarak yang jauh, begitu rapuh, bagai daun kering di musim kemarau yang bertebaran di tanah. Hancur terinjak, remuk. Untung saja belum terlalu jauh hubungan yang kami tempuh, sehingga belum begitu banyak kenangan yang harus dilupakan. Atau akan terlupakan dengan sendirinya. Jahat?  Bukan. Aku hanya tidak siap, tidak kuat, tidak mau menunggu terlalu lama. Menunggu yang pasti saja aku bosan, gimana menunggu yang hanya berdasar pada harapan?

Kenikmatan itu hilang pada saatnya akan hilang, itu benar. Kini, aku sedang mencari kenikmatan baru penggantinya. Bukan mencari yang gimana-gimana, cukup menjalani hidup seperti biasa, hanya saja sekarang tanpanya. Itu saja. Dan yang benar saja, entah aku yang menemukan atau aku yang ditemukan, kami bertemu di tengah. Di tengah-tengah jalan Dewi Asmara, tempat bertemunya para pencinta.

Kenikmatan itu datang lagi. Bukan, ini berbeda dari sebelumnya, hanya ada sedikit harapan di sini, lebih banyak jalan baru yang kosong yang menunggu untuk kami jalani bersama. Tanpa direncanakan sebelumnya, eh, tapi entahlah. Mungkin sudah, Tuhan yang merencanakan, kami pun punya sudut ruangan kesukaan kami. Beberapa kali sudah kami memutuskan bertemu di situ, suasana baru, tempat baru, orang baru, cerita baru. Ah, aku tidak sabar ingin menceritakannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar