28 Januari 2015

Surat Untukmu




Selamat Mengingat dan Mengulang

28 Desember, hari-hari akhir pada bulan terakhir dan menjadi istimewa buat kita, sepasang anak terakhir. Hari yang menyenangkan memang untuk membuat kenangan yang indah yang pantas untuk tidak dilupakan begitu saja. Malam yang damai memang ketika saat itu semua terasa mengikuti apa mau kita, semesta seakan ikut serta membantu membuat malam itu seindah yang bisa kita bayangkan. Aku tidak peduli jika pada hari itu John C. Calhoun menjadi wakil presiden pertama Amerika Serikat yang mengundurkan diri, atau penemuan cinematographe oleh Louis Jean dan Auguste Marie, itu tidak lebih penting buatku tentang hari itu. Aku juga tidak begitu mengingat tentang berpindahnya kediaman Presiden Indonesia dari Istana Yogyakarta ke Istana Merdeka, yang aku sangat ingat pada malam 28 Desember adalah;

kita sepakat untuk membuat hari itu menjadi penting
kita setujuan untuk mengingat malam itu menjadi tak terlupakan
kita punya keinginan yang sama untuk mengulang dan terus mengulang hari itu, hingga nanti, hingga kita tak tau kapan karena begitu lamanya.

Bila nanti kau akan merasa hari itu tidak penting lagi, maka ingatlah kenapa hari itu pernah menjadi penting, ingatlah bagaimana kau pun sepakat untuk menjadikannya penting.

Bila nanti kau akan merasa hari itu tidak perlu lagi untuk diingat, maka aku akan mengingatkanmu bagaimana hari itu tampang bodohku yang terus bertanya pertanyaan yang sama padamu. Hingga kau bosan mendengarnya mungkin, dan menyerah.

Bila nanti kau tidak lagi ingin mengulang hari itu bersamaku, tidak apa, aku hanya akan mengulangnya sendiri bersama kenanganmu dan menunjukannya padamu setiap hari itu terulang.

Tapi hingga hari itu (yang tidk pernah aku inginkan itu datang) datang, biarlah kita menikmati semua ini bersama, menjalankan apa yang sudah kita langkahkan, mempertahankan apa yang sudah kita mulai. Semoga semesta bersama kita.

Selamat Mengingat dan Mengulang, Sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar