Selamat Mengingat dan Mengulang
28 Desember, hari-hari
akhir pada bulan terakhir dan menjadi istimewa buat kita, sepasang anak
terakhir. Hari yang menyenangkan memang untuk membuat kenangan yang indah yang
pantas untuk tidak dilupakan begitu saja. Malam yang damai memang ketika saat
itu semua terasa mengikuti apa mau kita, semesta seakan ikut serta membantu
membuat malam itu seindah yang bisa kita bayangkan. Aku tidak peduli jika pada hari
itu John C. Calhoun menjadi wakil presiden pertama Amerika Serikat yang
mengundurkan diri, atau penemuan cinematographe oleh Louis Jean dan Auguste
Marie, itu tidak lebih penting buatku tentang hari itu. Aku juga tidak begitu
mengingat tentang berpindahnya kediaman Presiden Indonesia dari Istana
Yogyakarta ke Istana Merdeka, yang aku sangat ingat pada malam 28 Desember
adalah;
kita sepakat untuk
membuat hari itu menjadi penting
kita setujuan untuk
mengingat malam itu menjadi tak terlupakan
kita punya keinginan
yang sama untuk mengulang dan terus mengulang hari itu, hingga nanti, hingga
kita tak tau kapan karena begitu lamanya.
Bila nanti kau akan
merasa hari itu tidak penting lagi, maka ingatlah kenapa hari itu pernah menjadi
penting, ingatlah bagaimana kau pun sepakat untuk menjadikannya penting.
Bila nanti kau akan
merasa hari itu tidak perlu lagi untuk diingat, maka aku akan mengingatkanmu
bagaimana hari itu tampang bodohku yang terus bertanya pertanyaan yang sama
padamu. Hingga kau bosan mendengarnya mungkin, dan menyerah.
Bila nanti kau tidak
lagi ingin mengulang hari itu bersamaku, tidak apa, aku hanya akan mengulangnya
sendiri bersama kenanganmu dan menunjukannya padamu setiap hari itu terulang.
Tapi hingga hari itu (yang
tidk pernah aku inginkan itu datang) datang, biarlah kita menikmati semua ini
bersama, menjalankan apa yang sudah kita langkahkan, mempertahankan apa yang
sudah kita mulai. Semoga semesta bersama kita.
Selamat Mengingat dan
Mengulang, Sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar