Untuk dia yang telah menimbun lama sabarnya,
aku tidak sabar menyirami taman bunga yang lama kau rawat di lahan kesabaranmu,
kelak saat temu kita padu, kita petik bunga yang mekar pada tangkainya,
bersama.
Untuk dia yang telah membunuh tiap egonya,
aku tahu itu tidak mudah, tapi aku tahu pula kita kuat. Kita lebih kuat dari
yang namanya jarak, jauh ataupun rindu yang dindingnya retak-retak
Untuk dia yang selalu mendamaikan,
terima kasih kepada setiap pemakluman dan pengertian yang diberikan, pada tiap
kata-kata yang menenangkan, setiap nyaman yang diberikan. Jika bukan kau, aku
tidak tahu apa akan semenyenangkan ini jadinya.
Selamat Mengingat dan Mengulang
Rahmi,
Tak terasa sebulan sudah sejak hari terakhir
kita mengingat dan mengulang kembali sejarah-sejarah tentang kebahagiaan,
tentang perjuangan, tentang mempertahankan yang sudah kita mulai beberapa ratus
hari yang lalu.
Apakah kau siap, sayang? Sebab ini akan terus
berlanjut dan berlanjut lagi. Kita tidak tahu, mungkin sampai hari keseribu
atau sepuluh ribu
Apakah kau siap, sayang? Menerima kebahagiaan
lagi dan lagi. Dan berbagi kebahagiaan denganku
Apakah kau siap, sayang? Mempertahankan kita
dengan sekuat tenaga dari apa-apa yang mencoba membuat kita menyerah
Apakah kau siap, sayang? Mengingat dan
mengulanginya lagi.
Jika ditanya, tentu aku siap sayang, aku yang
memulai semua ini.
Sekali lagi selamat mengingat dan mengulang, Rahmi..
Kekasihmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar